MANFAAT DAUN SENDUDUK
Senduduk mengandung senyawa flavonoida, saponin, tanin, glikosida,
steroida/triterpenoida. Zat aktif yang dikandung daun senduduk
yang berperan sebagai penyembuh luka yaitu:
a. Flavonoid berfungsi sebagai anti inflamasi, anti alergi, antioksidan.
b.
Steroid berfungsi sebagai antiinflamasi.
c.
Saponin memiliki
kemampuan sebagai
pembersih dan
antiseptik yang berfungsi membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme
(Robinson, 1995).
d. Tanin berfungsi sebagai adstringen yang menyebabkan penciutan pori-pori
kulit, memperkeras kulit, menghentikan
eksudat dan
pendarahan yang ringan (Anief, 1997).
Tumbuhan
ini berkhasiat untuk mengobati
diare, keputihan, obat kumur, luka bakar, sariawan, pendarahan
rahim, bisul, dan luka berdarah (Djauhariya dan
Hernani, 2004)
kandungan kimia daun senduduk
. Uraian Kimia
a. Flavonoid
Flavonoid umumnya terdapat dalam
tumbuhan, terikat pada gula sebagai
glikosida
dan aglikon flavonoida (flavonoida tanpa gula terikat) terdapat dalam
berbagai bentuk struktur (Markham,1988).
Flavonoid dapat berfungsi sebagai
antimikroba, antivirus,antioksidan, antihipertensi, merangsang pembentukan estrogen
dan mengobati gangguan
fungsi hati (Robinson, 1995).
b.Saponin
Saponin merupakan senyawa aktif permukaan, bersifat seperti sabun, serta dapat dideteksi berdasarkan kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis
sel darah (Farnworth, 1996).
c. Tanin
Tanin dalam tumbuhan dianggap memiliki fungsi utama sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang sepat. Dalam industri, tanin
digunakan untuk mengubah kulit hewan yang mentah menjadi
siap pakai
karena kemampuannya membentuk ikatan silang yang stabil dengan protein dan dalam
bidang
farmasi digunakan sebagai adstringen, antioksidan serta
dapat
menghambat pertumbuhan tumor (Harbon, 1987) .
D. Glikosida
Glikosida merupakan
senyawa yang jika dihidrolisis menghasilkan satu
atau lebih gula. Bagian bukan gula disebut aglikon dan bagian gula disebut glikon.
(Robinson, 1995). Umumnya glikosida pada tumbuhan dapat dihidrolisis dengan
menggunakan larutan asam
atau penambahan
enzim, sehingga bagian
gula dan bukan gula terpisah (Farnsworth, 1966).
E. Steroid/Triterpenoida
Steroid
adalah senyawa
triterpenoida yang
kerangka dasarnya
sistem cincin siklopentanoperhidropenantren. Senyawa ini
tersebar luas dialam dan
mempunyai
fungsi biologis yang sangat penting misalnya untuk antiinflamasi (Harborne, 1987).
Triterpenoida adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprene dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik,
yaitu skualena. Senyawa ini
tidak berwarna, berbentuk kristal. Senyawa ini merupakan komponen aktif dalam
tumbuhan obat yang telah digunakan untuk
penyakit diabetes, gangguan menstruasi, beberapa senyawa
triterpenoida menunjukkan aktivitas
antibakteri atau antivirus (Robinson, 1995).
sama2 mas.. semoga bermanfaat
BalasHapus