Andalas ( Morus macroura Miq.)
Andalas adalah tanaman khas Sumatera barat dan merupakan tanaman maskot Sumatera Barat. Salah Satu Universitas Tertua di Sumatera menggunakan nama Andalas yaitu Universitas Andalas. Bahkan beberapa nama daerah di Sumatera Barat ada yang disebut Andalas atau Andaleh Namun sangat disayangkan karena saat ini banyak masyarakat MInang terutama mahasiswa yang tidak mengetahui bahwa pohon ini termasuk tanaman khas dan maskot daerah mereka. Lebih disayangkan lagi karena mereka tidak mengetahui bentuk dan ciri-ciri tanaman Andalas. Sehingga keberadaan tanaman Andalas di Sumatera barat sudah sangat sulit ditemukan bahkan didaerah Asalnya.
Tanaman
Andalas juga memiliki potensi yang baik sebagai tanaman obat-obatan, karena mengandung
senyawa kimia yang dapat mengobati berbagai penyakit. Menurut Hakim (2002)
tumbuhan ini mengandung bahan kimia yang dapat menghambat pertumbuhan pembiakan virus
HIV. Hakim et al (2008) melaporkan
bahwa terdapat senyawa-senyawa oksiresveratrol, andalasin A dan andalasin B
yang diisolasi sebagai komponen utama tumbuhan Andalas (M. Macroura). Senyawa
ini merupakan senyawa-senyawa yang sangat potensial sebagai bahan antioksidan
atau inhibitor tirosinase dan bisa digunakan sebagai bahan kosmetika untuk
perlindungan dan pemutihan kulit atau anti browning.
Saat
ini populasi Andalas mulai sulit ditemukan, karena penebangan dan pemanfaatan
pohon Andalas yang relatif tinggi oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
dan tidak diimbangi dengan penanaman ataupun pemeliharaan kembali (Djam,an dan Muharam,
2008). Hasil penelitian Mahdane (2013) di Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar,
hanya ditemukan sebanyak 266 individu
tanaman Andalas yang tersebar di 6 Jorong. Hal ini disebabkan karena pohon
Andalas sulit berkembang biak secara alami atau generatif, Dahlan (1993)
menambahkan pohon Andalas memiliki tipe
bunga dioceus (berumah dua) yaitu antara bunga jantan dan bunga betina
saling berjauhandan terdapat pada individu yang berbeda serta pembungaan yang
tidak serentak sehingga akan sulit untuk melakukan perkawinan sendiri.
Tanaman Andalas
berupa pohon besar tingginya mencapai 35 m dengan diameter batang pohon dewasa
mencapai 1m. Batangnya tegak dan lurus
sampai ketinggian 20 m dari permukaan tanah, batang tanaman ini tidak
ditumbuhi oleh cabang-cabang. Ketebalan kulit batangnya mencapai 15 mm. Kulit
batang ini berwarna kuning cokelat atau merah kuning. Daunnya merupakan daun
tunggal dan berbulu pada permukaan
atasnya. Bulu-bulu ini menyebabkan rasa gatal bila disentuh (Widyastuti,1993)
Pohon
Andalas mempunyai daun berwarna hijau berbentuk oval dengan pinggiran daun
bergerigi. Permukaan daun sebelah bawah umumnya licin sementara permukaan
sebelah atas kasar apabila diusap dari ujung daun ke pangkal daun. Warna daun
akan berubah menjadi hijau tua bahkan menjadi hijau pekat kehitaman menjelang
musim kemarau. Hampir sama dengan beberapa tumbuhan hutan lain seperti jati dan surian, Andalas juga
menggugurkan daunnya setahun sekali. Pada pohon Andalas, fase pengguguran daun
merupakan periode peralihan dari periode vegetatif ke periode generatif.
Setelah fase ini berlalu, umumnya sekitar satu bulan, maka akan muncul
tunas-tunas baru diiringi dengan munculnya kuncup bunga (Mahdane, 2013).
Pohon Andalas berbunga setiap tahun
yaitu sekitar bulan September sampai Oktober. Bunga tersususn membentuk malai,
terletak di ketiak daun, kelopak bunga halus, bercangap,hijau kekuningan;
mahkota berbulu, warna putih kekuningan, benang sari empat, kepala sari dan
putik satu, putih kekuningan. Berdasarkan sifat bunganya jenis ini
dikelompokkan sebagai tumbuhan berumah dua (Dioceus) yaitu dalam satu pohon
hanya terdapat satu jenis kelamin, jantan atau betina saja dan kadang-kadang jarak
antara pohon jantan dan betina berjauhan sehingga tidak terjadi penyerbukan, walaupun
demikian buah yang dihasilkan sangat banyak. Bunga jantan berbulu halus sedangkan
bunga betina tidak berbulu sama sekali. Buahnya disukai oleh burung serta jenis
vertebrata. Jadi jenis ini secara individu dalam satu tahun dapat berbuah 2
kali dan panen buah yang terbanyak biasanya didapatkan pada bulan Juli hingga
Desember (Djam,an dan Muharam, 2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar