Beluntas (Pluchea indica Less.)
Beluntas adalah
suatu
tanaman obat tradisional
Indonesia.
Tanaman
ini memiliki habitat perdu dengan tinggi 1-1,5 m. Batangnya berkayu, bulat, tegak, bercabang, bila masih
muda berwarna ungu setelah tua putih
kotor.
Daunnya
tunggal, berbentuk bulat telur, tepi
rata, ujung runcing, pangkal tumpul, berbulu halus, panjang 3,8-6,4 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, warna hijau muda hingga hijau. Bunganya majemuk, mahkota lepas, putik bentuk jarum, panjang ±
6 mm, berwarna hitam kecoklatan, kepala
sari
berwarna ungu, memiliki
dua kepala putik yang berwarna putih atau putih kekuningan. Akar
beluntas merupakan akar tunggang dan bercabang (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991).
2.3.1 Taksonomi

Gambar 2.1
Tanaman beluntas
Berdasarkan kunci determinasi tumbuhan beluntas dikelompokan seperti di bawah ini :
Divisi : Spermathophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Pluchea
Jenis : Pluchea indica Less. (Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991).
2.3.2 Nama Daerah
Di berbagai daerah di
Indonesia beluntas dikenal dengan nama beluntas (Sumatra), baruntas (Sunda), luntas (Jawa
Tengah), baluntas (Madura), lamutasa (Makasar).
Sedangkan di luar Indonesia beluntas dikenal dengan nama lenabou (Timor), beluntas (Malaysia), beluntas (Singapura), dan khlu (Thailand) (Heyne,
1987).
2.3.3 Manfaat dan Kandungan Kimia
Beluntas digunakan
sebagai tanaman pagar dan pembatas di perkebunan. secara tradisional
daunnya
digunakan
sebagai obat untuk menghilangkan bau badan, obat penurun panas, obat batuk, dan obat antidiare. Daun beluntas yang telah direbus sering pula digunakan untuk mengobati penyakit
kulit. Selain
itu daun beluntas juga sering dikonsumsi oleh masyarakat sebagai lalapan (Winarno
dan Sundari, 1998). Daun beluntas juga
digunakan sebagai obat
nyeri pada rheumatik, sakit pinggang.
Ekstrak daun beluntas yang
dikonsumsi bersama rumput
laut dapat
digunakan
sebagai obat tuberkulosis
kelenjar leher (Wijayakusuma, 1994).
Dari berbagai manfaat
di atas dalam
berbagai
penelitian
dilakukan uji senyawa yang terkandung di dalam daun
beluntas. Berdasarkan skrining fitokimia yang telah dilakukan, golongan senyawa aktif yang teridentifikasi dalam daun beluntas antara lain fenol hidrokuinon, tanin, alkaloid, steroid dan minyak atsiri (Ardiansyah et al., 2002).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar